Tidur dengan Lampu Menyala Tidak Baik Bagi Kesehatan

Matikan Lampu Saat Tidur

Dari Jabir Bin Abdullah bahwasanya Rasulullah saw bersabda:
"Tutuplah oleh kalian bejana-bejana, rapatkanlah tempat-tempat minuman, tutuplah pintu-pintu, dan matikanlah lampu, karena setan tidak dapat membuka ikatan tempat minum, pintu, dan bejana. Jika kalian tidak mendapatkan penutupnya kecuali dengan membentangkan sepotong kayu di atas bejananya dan menyebut nama Allah, maka lakukanlah. Karena tikus dapat merusak pemilik rumah dengan membakar rumahnya." ( HR Muslim )

Anda termasuk orang yang menyukai tidur dengan lampu menyala? atau karena takut dan trauma tertentu yang menyebabkan anda lebih memilih lampu menyala saat tidur malam? Sebaiknya anda melatih dan membiasakan dengan keadaan lampu padam saat tidur. Mengapa? Karena ternyata ada beberapa pengaruh yang tidak baik terhadap tubuh jika kita tidur dalam keadaan lampu menyala, diantaranya :

Meningkatkan resiko kanker
Kok Bisa? Ya, karena penurunan hormon melatonin, dimana hormon ini adalah salah satu hormon kekebalan tubuh, yaitu sebagai antioksidan untuk kelangsungan fungsi kesehatan jantung, anti kanker termasuk kanker payudara dan kanker prostat, gangguan-gangguan endokrin, pencegah proses penuaan termasuk juga pemeliharaan fungsi seksual. Hormon melatonin ini tidak akan muncul jika orang tidur malam hari dengan lampu menyala. Adanya cahaya atau sinar membuat produksi hormon melatonin akan berhenti.


Seorang Biolog, Joan Roberts menemukan rahasia setelah melakukan percobaan pada hewan. Ketika hewan tersebut diberi cahaya buatan pada malam hari, melatonin-nya (salah satu hormon dalam sistem kekebalan yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat) menurun dan sistem kekebalan tubuhnya melemah. Rupanya, cahaya Lampu – seperti juga TV – menyebabkan hormon menjadi sangat lelah. Keadaan malam yang gelap diam-diam berkolaborasi dengan tubuh. Hanya dalam keadaan yang benar-benar gelap tubuh menghasilkan Melatonin. Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari – sekecil apapun sinarnya menyebabkan Produksi hormon melantonin terhenti.

Meningkatkan Resiko Penyakit Jantung
Walau masih banyak pro dan kontra tentang banyaknya fungsi melatonin yang cukup variatif terhadap tubuh, namun sebagai antioksidan, beberapa penelitian sudah menemukan bahwa melatonin cukup efektif dalam proses menetralisir gugus OH yang menjadi sasaran dalam proses penghancuran radikal bebas yang menyerang tubuh, bahkan dalam beberapa riset dikabarkan lebih kuat dibandingkan antioksidan lain seperti vitamin E, C, selenium atau glutation.

Berkaitan dengan fungsi ini, para peneliti tadi berpendapat bahwa melatonin juga dapat menghambat peningkatan kolesterol sehingga mencegah pembentukan endapan plak yang menyumbat dinding pembuluh darah sehingga baik digunakan untuk menjaga kesehatan jantung. Maka jika produksi berkurang bisa menyebabkan gangguan jantung.

Tidur yang berkualitas di malam hari merupakan upaya optimalisasi dalam detoksifikasi untuk menetralisir toksin yang mengontaminasi tubuh. Detoksifikasi tubuh, terjadi terutama pada hati, tercapai optimal saat tidur. Mekanisme tersebut berkaitan erat dengan diproduksinya antioksidan sebagai penetral toksin. Pada tidur yang berkualitas, detoksifikasi hati dapat berjalan optimal, khususnya dalam pembentukan asam amino glutathione sebagai antioksidan yang menetralisasi stres oksidatif dan radikal bebas.

Menganggu Jam Tidur Biologis
Semakin malam semakin gelap tubuh kita akan merasa lelah dan mengantuk. Ini jelas wajar, sintesis dan sekresi hormon melatonin oleh kelenjar pineal meningkat seiring dengan semakinnya malam. Hormon inilah yang menyebabkan kita menjadi mengantuk di malam hari. Fungsi dari rasa kantuk adalah sebagai sinyal positif tubuh agar segera mengistirahatkannya. Hormon yang mempengaruhi irama sirkadian ini kemudian akan menyesuaikan sehingga terjadi sinkronisasi antara siklus tidur dengan siklus pergantian siang dan malam di lingkungan.

Tidur yang berkualitas dalam artian bahwa dalam selang waktu selama kita tidur, otak kita benar-benar dalam keadaan beristirahat. Sinar cahaya saat kita tidur menjadikan kualitas tidur kita kurang baik, ini dikarenakan sinar tersebut masih berperan sebagai perangsang stimulator kerja otak. Secara ilmiah, cahaya yang ada dalam ruangan tidur akan menembus sampai bagian mata kita walaupun dalam keadaan terlelap, sinar tersebut akan memasuki ruangan stimulator yang nantinya direspon oleh otak. Dengan kata lain walaupun mata kita terpejam, tetapi jika ada cahaya yang bersinar maka otak kita akan bekerja untuk merespon atau mengartikan cahaya yang masuk tersebut.

Anak Beresiko Menderita Leukimia
Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia. Para ilmuwan menemukan bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, begadang, bepergian melintas zona waktu, lampu-lampu jalanan dapat menghentikan produksi zat melatonin.

Tubuh memerlukan zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan menghentikan asam lemak menjadi tumor dan mencegah pertumbuhannya.

Prof. Russle Reiter dari Texas University yang memimpin penelitian tersebut mengatakan “Sekali Anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit. Otak Anda segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian dan produksi zat melatonin menurun”.

Jumlah anak-anak pengidap leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda dibawah 15 tahun didiagnosa menderita penyakit ini pertahun dan sekitar 100 orang meninggal.

Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia diadakan di London menyatakan bahwa orang menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur dimalam hari dibanding dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur.

Hal ini menekan produksi melatonin dimana normalnya terjadi antara jam 9 malam s/d jam 8 pagi. Penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa orang-orang yang paling mudah terserang adalah para pekerja shift yang memiliki resiko terkena kanker payudara. Pada kenyataannya, Orang-orang buta tidak rentan terhadap melatonin memiliki resiko yang lebih rendah mengidap kanker.

Pemborosan
Kalau yang satu ini sudah jelas, tidak usah ada tinjaun ilmiah. Boros energi serta boros biaya.

Maka dari itu, ayo kita latih untuk tidur tanpa menyalakan lampu. Bagi anda yang takut akan gelap, marilah kita biasakan sedikit demi sedikit.

sumber :